sesuai dengan petunjuk Nabi Muhammad SAW.
(ويكفن) الميت الذكر (في ثلاثة أثواب بيض) لخبر البسوا من ثيابكم البياض فإنها خير ثيابكم، وكفنوا فيها موتاكم
Dan janazah laki-laki dikafani dalam tiga pakaian putih-puti
Al-Iqnaa’ I/88
(تنبيه) يسن كون الكفن أبيض، لخبر: البسوا من ثيابكم البياض، فإنهم من خير ثيابكم، وكفنوا فيها موتاكم.
رواه الترمذي وقال: حسن صحيح.
PERINGATAN
Disunahkan
Hasyiyah I’aanah at-Thoolib
Sunnah Muakkadah menggunakan kain berwarna putih, dan boleh menggunakan kain atau penutup apapun,
Syarat Kain Kafana:
1. Halal (bukan hasil mencuri, korupsi atau merampas).
2. Suci dari benda najis.
3. Bukan kain sutra.
4. Bukan kain yang terbuat dari bulu binatang yang tidak dimakan dagingnya (haram).
5. Bukan dari kulit binatang.
Jika kain kafan itu hanya ada yang bernajis atau sutra atau yang lainnya, maka yang berkenaan dengan hal itu ada dua gambaran:
Pertama, bila kain kafan yang ada itu hanya satu macam, boleh mengkafani mayat dengannya.
Kedua, apabila kain kafan itu lebih dari satu macam, maka dahulukanlah kain kafan yang najis, kemudian sutra, kemudian kulit binatang yang halal dimakan.
Kain Kafan Dianjurkan Berwarna Putih
Dari Abû 'Abdillâh as berkata: Rasûlullâh saw berkata, "Pakailah pakaian yang berwarna putih, karena ia itu lebih baik dan lebih suci, dan kafanilah olehmu padanya orang-orang yang mati di antara kamu."
Dari Jâbir dari Abû Ja'far as berkata: Nabi saw telah berkata, "Tidak ada sesuatu yang paling indah dari pakaianmu selain dari pakaian yang putih, maka pakailah ia dan kafanilah padanya orang-orang yang mati di antara kamu."
Dianjurkan Katun dan Dimakruhkan Linen
Dari Abû Khadîjah dari Abû 'Abdillâh as berkata, "Kattân (kain linen dari rami) bagi Banî Isrâ`îl, mereka mengkafani (jenazah) dengannya, dan katun (kain yang terbuat dari kapas, quthn) bagi ummat Muhammad saw."
Dari Ya'qûb bin Yazîd, dari beberapa orang sahabat kami, dari Abû 'Abdillâh as berkata, "Janganlah dikafani mayyit dengan kain kattân (linen)."
Dimakruhkan Kain Kafan Berwarna Hitam
Dari Al-Husain bin Al-Mukhtâr, dari Abû 'Abdillâh as berkata, "Janganlah dikafani mayyit dengan kain hitam."
Dari Al-Husain bin Al-Mukhtâr dia berkata: Saya berkata kepada Abû 'Abdillâh as ada orang yang ihrâm dengan kain hitam. Beliau berkata, "Janganlah dia ihrâm dengan kain hitam, dan janganlah (mayyit) dikafani dengannya."
Semoga info di atas bermanfaat bagi kita semua khususnya sy pribadi,
dari al faqir yang penuh dengan kesalahan dan bertabur dosa dan kata terakhir ,semoga allah selalu menunjukkan jalan yang benar dan di ridhoinya,amin...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar